Konon Semakin tinggi tingkat intelijensi sesorang maka semakin tinggi tingkat kecendrungannya untuk berbicara sendiri juga meningkat, meskipun ini disertai dengan tingkat depresi yang cukup tinggi. tapi bagaimana dengan orang-orang yang suka berbicara sendiri? baru-baru ini sebuah studi mengungkapkan bahwa orang yang sering berbicara sendiri atau membicarakan dirinya sendiri juga lebih beresiko menderita depresi dan mudah gelisah.
Tim peneliti dari University of Kassel jerman menemukan bahwa orang yang paling sering menggunakan kata ganti orang pertama tunggal seperti "saya" atau "aku" lebih cenderung mengalami depresi ketimbang orang yang lebih suka memakai kata ganti pertama jamak seperti "kita" atau "kami".
Tim peneliti dari University of Kassel jerman menemukan bahwa orang yang paling sering menggunakan kata ganti orang pertama tunggal seperti "saya" atau "aku" lebih cenderung mengalami depresi ketimbang orang yang lebih suka memakai kata ganti pertama jamak seperti "kita" atau "kami".
0 comments:
Post a Comment